-
pengertian ibadah
-
etimologi
- merendahkan diri serta tunduk
-
syara'
- taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para rasulNya
- merendahkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi
-
sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Subhannahu wa Ta'ala , baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang batin
- definisi yang paling lengkap
-
macam ibadah
-
hati
-
contoh
-
mahabbatullah
- cinta kepada Allah dan rasulNya
-
khasyyatullah
- takut kepada Allah
-
inabah
- kembali kepada Allah
-
ikhlas
- mengharap ridha Allah
-
sabar
- sabar terhadap hukumNYa
-
ridha
- ridha dengan qadha'-nya
-
tawakal
- bersandar pada Allah
-
roja'
- mengharap nikmatNYa
-
takut
- takut dari siksaNya
-
lisan
-
contoh
- dzikir
- tasbih
- tahlil
- baca alquran
-
anggota badan
-
contoh
- shalat
- zakat
- puasa
- haji
- jihad
- amar ma'ruf nahi mungkar
- berbuat baik kepada kerabat
- berbuat baik kepada anak yatim
- berbuat baik kepada orang miskin
- berbuat baik kepada ibnu sabil
-
gol manusia dlm ibadah
-
ibadah merupakan tujuan penciptaan jin dan manusia
- "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu." 56
-
"Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan." 57
-
Allah Mahakaya, tidak membutuhkan ibadah mereka, akan tetapi merekalah yang membutuhkannya
- karena ketergantungan mereka kepada Allah, maka mereka menyembahNya sesuai dengan aturan syari'atNya
- "Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh." 58
- siapa yang menolak beribadah kepada Allah, ia adalah sombong
- Siapa yang menyembahNya tetapi dengan selain apa yang disyari'at-kanNya maka ia adalah mubtadi' (pelaku bid'ah)
- siapa yang hanya menyembahNya dan dengan syari'atNya, maka dia adalah mukmin muwahhid (yang mengesakan Allah)
-
keluasan cakupan ibadah
- ibadah mencakup seluruh tingkah laku seorang mukmin jika diniatkan qurbah (mendekatkan diri kepada Allah) atau apa-apa yang membantu qurbah
-
adat kebiasaan (yang mubah) pun bernilai ibadah jika diniatkan sebagai bekal untuk taat kepadaNya
- makan
- tidur
- kerja
- nikah
- jual beli
- ibadah itu TIDAK terbatas hanya pada syi'ar-syi'ar yang biasa dikenal
-
ibadah muslimah
-
mudahnya ibadah bagi wanita
-
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban, shahih).
- Topic
-
banyak kesempatan ibadah
-
memilih ibadah yg lebih utama
- berbakti pada orang tua
- berbakti pada suami
- hak suami sangat besar
- “Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain (sesama makhluk) niscaya aku perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya. Dan tidaklah seorang istri dapat menunaikan seluruh hak Allah terhadapnya hingga ia menunaikan seluruh hak suaminya terhadapnya. Sampai-sampai jika suaminya meminta dirinya (mengajaknya bersenggama) sementara ia sedang berada di atas pelana (yang dipasang di atas unta) maka ia harus memberikannya (tidak boleh menolak).” (HR. Ahmad 4/381. Dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 5295 dan Irwa Al-Ghalil no. 1998)
- taati semaksimal mungkin
- Al-Hushain bin Mihshan menceritakan bahwa bibinya pernah datang ke tempat Nabi karena satu keperluan dan setelah selesai dari keperluan tersebut, Rasulullah bertanya kepadanya: “Apakah engkau sudah bersuami?” Bibi Al-Hushain menjawab: “Sudah.” “Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?” tanya Rasulullah lagi. Ia menjawab: “Aku tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu.” Rasulullah bersabda: “Lihatlah di mana keberadaanmu saat bergaul dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu.” (HR. Ahmad 4/341. Penulis Jami’ Ahkamin Nisa berkata: hadits ini hasan, 3/430)
- pandai berterimakasih kepada suami
- “Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari no. 5197 dan Muslim no. 907)
- tidak membuatnya marah
- “Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya di dunia melainkan istrinya dari kalangan bidadari akan berkata, “Janganlah engkau menyakitinya. Semoga Allah memusuhimu. Dia (sang suami) hanyalah tamu di sisimu; hampir saja ia akan meninggalkanmu menuju kepada kami”. (HR. Tirmidzi no. 1174 dan Ahmad 5: 242. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
- menjaga kehormatannya
- menjaga hartanya
- istri puasa harus ijin suami
- sebagai ibu rumah tangga
- mendidik anak
- perbaikan umat dibalik layar
- aqidah
- Mengajari mereka kalimat Laa Ilaaha Illallah, menancapkan tauhid ke dada-dada mereka,
- ilmu
- menanamkan kecintaan pada Al Quran dan As Sunah sebagai pedoman hidup, kecintaan pada ilmu, kecintaan pada Al Haq,
- memotivasi semaksimal mungkin
- memberi bekal mereka
- seperti ibu2 para ulama salaf
- ibadah
- mengajari mereka bagaimana beribadah pada Allah yang telah menciptakan mereka
- akhlak sesama
- kepribadian
- sabar
- syukur
- tidak sombong
- pemberani
- tanggungjawab
- disiplin
- sikap terhadap sesama
- empati
- hargai org lain
- memaafkan
- menasehati
- dg cara yg tepat
- "Dan hendaklah kalian tetap di rumah kalian"
- alahzab 33