1. Teori Suara
    1. Generation
      1. Diproduksi oleh pita suara di Larynx (Vocal Chord)
    2. Filtering
      1. Filterisasi oleh vocal tract (resonator/articulator)
        1. Lidah
        2. Gigi
        3. Bibir
        4. Langit-langit
        5. Menghasilkan vokal dan konsonan serta bunyi yang bermakna yg dapat dianaliosa melalui Voice Recognation
  2. Komponen Suara
    1. Pitch
      1. pitch yang khas (habitual pitch) yang sangat dipengaruhi oleh aspek fisiologis larynx manusia
        1. Laki-laki : 50 sd 250 Hz
        2. Wanita : 120 - 500 Hz
      2. Menunjukkan Karakteristik intonasi dan emosi
      3. Karakter suara dapat dilihat dari minimum pitch, maximum pitch dan mean pitch.
      4. Frekwensi getar dari pita suara yang juga disebut dengan istilah frekwensi fundamental (dasar) dengan notasi F0.
      5. Pitch adalah persepsi pendengaran manusia terhadap perbedaan frekuensi suatu suara.
    2. Formant
      1. frekwensi-frekwensi resonansi dari filter,
      2. bunyi periodik dari getarnya pita suara (vocal cord) menjadi bunyi keluaran (output) berupa kata-kata yang memiliki makna
      3. Lazimnya ada 3 Formant yg dianalisa : F1:F2; F3
    3. Spectrogram
      1. adalah bentuk visualisasi dari masing-masing nilai formant yang dilengkapi dengan level energi yang bervariasi terhadap waktu
      2. representasi spectral yang bervariasi terhadap waktu yang menunjukkan tingkat density (intensitas energi) spektral
      3. Dikenal juga dgn istilah : Voice Fingerprint
      4. membentuk pola umum yang khas dalam pengucapan kata dan pola khusus masing-masing formant dalam pengucapan suku kata
      5. Digunakan minimal 20 kata untuk dapat menunjukkan ke-identik-an suara unknown dengan known (pembanding).
  3. Prosedur
    1. Akuisisi
      1. Rekaman Suara Untuk Dianalisa (UnKnown)
        1. Integrity
        2. Authenticity
      2. Suara Pembanding (Known)
        1. Ada BA pengambilan suara pembanding
        2. Bisa Recording langsung atau arsip recording dari subject yang sama
    2. Enhancement
      1. Playback rekaman
      2. reduksi noise
      3. intelligibility : means more words can be understood
    3. Decoding/Transcoding
      1. Transkrip rekaman
      2. Dilakukan minimal oleh dua orang untuk verifikasi silang
      3. Memuat label subyek pada rekaman dan waktunya
      4. Dalam format un-compressed, hindari down sampling, jaga sampling rate
    4. Voice Recognition
      1. memastikan apakah suara yang ada di dalam rekaman barang bukti adalah IDENTIK dengan contoh suara pembanding.
        1. Disyaratkan minimal 20 (duapuluh) kata yang memiliki kesamaan antara suara barang bukti dan suara pembanding dari hasil analisa pitch, formant, bandwidth dan spectrogram, untuk menentukan apakah suara barang bukti IDENTIK dengan suara pembanding
        2. ‘Spectrographic Voice Identification: A Forensic Survey’ yang disusun oleh Koenig, B.E. dari Federal Bureau of Investigation.
      2. Jika jumlah kata yang diucapkan dalam rekaman barang bukti tidak mencapai minimal 20 (duapuluh) kata, maka status rekaman suara barang bukti adalah TIDAK MEMENUHI SYARAT AUDIO FORENSIK. Selanjutnya tidak dapat dilakukan analisa voice recognition.
      3. Analisa
        1. Analisa pitch didasarkan pada perhitungan statistik nilai pitch minimum, maksimum dan rata-rata (mean) serta standard deviation yang dilengkapi dengan grafiknya antara suara barang bukti dengan suara pembanding.
        2. Analisa formant dan formant bandwidth didasarkan pada perhitungan statistik One-Way Anova yang dilengkapi dengan bentuk graphical distribution untuk melihat penyebaran nilai antara suara barang bukti dengan suara pembanding. Analisa formant dan bandwidth ini meliputi formant 1, formant 2, formant 3, bandwidth 1, bandwidth 2 dan bandwidth 3.
        3. Analisa Spectrogram
          1. analisa spectrogram sangat penting dalam penentuan akhir analisa voice recognition
          2. Analisa spectrogram didasarkan pada pola umum dan pola khusus yang bersifat khas antara suara barang bukti dan suara pembanding.
  4. Tujuan
    1. Integrity and establishing the authenticity of audio evidence
    2. performing enhancement of audio recordings to improve speech intelligibility and the audibility of low-level sounds
    3. Identification / interpreting and documenting sonic evidence, such as identifying talkers, transcribing dialog, and reconstructing crime or accident scenes and timelines
    4. Audio files, Device operator, authentic recording, no alteration to the recording, preservation of the record, and identifying the speaker.
      1. Integrity
        1. container-based authentication (metadata)
        2. content-based authentication (Bit analysis)
          1. The Electronic Network Frequency (ENF)
          2. 1. Computing time/frequency domain spectrograms and then visually comparing the questioned samples with the database ENF.
          3. 2. Computing the Fast Fourier Transform( FFT) for short time windows which are in the frequency domain. Here, the maximum magnitude values around 50 Hz are extracted and the questioned samples are compared with the database ENF.
          4. 3. Time domain analysis consists of zero-crosses measurement and the questioned samples, are compared with the database ENF.
          5. Authentication using acoustic environment signature
          6. Authentication using microphone signature
  5. Kualitas Artefak Audio
    1. acoustic environment,
    2. acquisition system,
    3. encoding process