-
tidak bisa BAK
-
intek cairan berkurang
-
fungsi ginjal terganggu
-
GFR menurun
- ginjal tidak mampu mengencerkan urin
- produksi urin berkurang
-
muntah
-
inspirasi dalam dan penutupan glotis
-
kontraksi diafragma menekan kebawah (lambung)
-
bersama dengan kontraksi otot otot perut menekan rongga abdomen
- meningkatkan tekanan intra abdomen
- memaksa visera abdomen bergerak ke atas
- lambung melemas
- antara diafragma diatas dan rongga abdomen yang mengecil ke bawah
- isi lambung terdorong keatas
- melalui stingfer stingfer dan esofagus
- melemas
- keluar melalui mulut
-
diare
-
Pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus
-
tekanan osmotik meningkat
-
gangguan fungsi usus dan absorbsi cairan
- infeksi
-
turgor kulit lambat
-
sel kehilangan cairan
-
air dalam sel berpindah dari konsentrasi rendah ke tinggi
-
penurunan volume cairan tubuh
- mengakibatkan ketidakseimbangan cairan elektrolit
- kehilangan cairan ekstraseluler
-
mata cekung
-
jaringan ikat pada palpebra melonggar
- sel mengerut
-
gelisah
- efek neurologik terganggu
-
pemeriksaan fisik
-
TTV
-
TD : 80/ palpasi
- diastol tdk terdeteksi
-
suhu : 35,5 C
- normal
-
nadi : 100x/menit
- normal
-
RR : 30x/menit
- normal : 16-20x/menit
-
BB : 50 kg TB 165 cm
-
underweight, IMT (18,4)
-
mengalami peningkatan frekuensi BAB yang lebih sering
- akibat infeksi bakteri
- diare
-
hasil lab
-
ureum : 90 mg/dl
- normal LK : 15-40 mg/dl
-
kreatinin : 1,8 mg/dl
- normal LK : 0,5-1,5 mg/dl
-
sisa metabolisme tidak keluar dari urin
-
akumulasi dalam darah
- keruksakan fungsi filtrasi ginjal
-
hasil katerisasi : 50 cc
- normal, dalam satu jam mengahasilkan 25-75 cc
-
tubuh kehilangan cairan
-
syok hipovolemik
- bisa menimbulkan komplikasi ginjal akut