- Floating Topic
-
Buku I: Batas pembaratan
-
Pengantar
- Nusantara pada pandangan pertama
- Java manor
- Wajah alam Jawa
- Mooi Indie dilihat dari Barat
-
Tanah kolonialisasi
- VOC yang meraba-raba
- Terbentuknya Hindia Belanda
- Ambiguitas kebebasan
-
Golongan yang terpengaruh Barat
- Peran komunitas kristen
- Para priyayi
- Tentara dan akademisi
-
Kerumitan warisan konseptual
- Dampak teknik Barat atas ekonomi dan demografi
- Teknik pembinaan masyarakat
- Busana, tingkah laku, bahasa
- Kata dan fakta politik
-
Kebimbangan dalam estetika
- Asal baru
- Realisme? Naturalisme? Eksistensalisme?
- Erosi berbagai kebudayaan daerah
-
Peralihan atau penolakan budaya?
- Perpaduan yang mustahil
- Godaan Barat
- Kembali ke sumber Timur
-
Buku III: Warisan kerajaan konsentris
-
Budi daya padi dengan restu dewata
- Pembentukan kekuasaan Raja Jawa yang lamban
- Kemelut negara agraris (abad XV -- XVI)
- Renaisans Mataram (abad XVI -- XIX)
- Pertumbuhan demogratis, kemerosotan tata kerajaan, dan munculnya elite pedesaan(dari Perang Jawa -- kini)
-
Masyarakat yang hierarkis
- Raja sebagai poros dunia
- Tekanan birokrasi
- Ketahanan desa
- Peran wanita
-
Mencari keserasian
- Sistem perpadanan
- Kota sebagai mandala
- Keseimbangan dan kesepakatan
-
Beku atau bergerak?
- Pengembaraan orang penasaran
- Pemberontakan sebagai katup pengaman?
- Hikmah umum dari kasus Jawa
-
Buku II: Jaringan Asia
-
Bandar persinggahan zaman kuno
- Pelayaran orang Kunlun & Indianisasi
- Peningkatan perniagaan besar (abad XIII -- XV)
- Kemajuan pesat kesultanan (abad XVI -- XVIII)
- Gerak surut bidang politik & persaingan ekonomi (abad XIX -- XX)
-
Unsur penggerak islam Jawa
- Orang Laut
- Kalangan borjuis pengusaha
- Jaringan islam agraris
-
Stimulus islam
- Masyarakat jenis baru
- Munculnya pengertian pribadi
- Menuju pemikiran ruang geografis & waktu linier
-
Warisan Cina
- Pemanfaatan sebelum waktunya
- Teknik yang menguntungkan
- Selera kenyamanan
- Ideologi tanpa negara
-
Fanatisme atau toleransi?
- Suatu islam murni tanpa takhayul?
- Melawan kaum kafir
- Friksi persaingan